TEORI keperawatan pada GERONTIK




LANDASAN TEORI Dokumentasi Keperawatan pada Gerontik 


2.1.8        Penyakit-penyakit pada Lanjut usia1.    Sistem Pernapasan1)   EmfisemaMerupakan suatu perubahan struktur paru-paru dalam bentuk pelebaran saluran napas di ujung akhir bronkus disertai dengan kerusakan dinding alveolus yang menimbulkan kesulitan pengeluaran udara pernapasan. Gejala emfisema diawali dengan sesak napas, batuk yang disertai dahak berwarna putih, badan terlihat lelah, nafsu makan berkurang, dan berat badan pasien menurun.2)   AsmaMerupakan penyakit inflamasi kronis saluran pernapasan. Ditandai dengan 3 hal, antara lain penyempitan saluran napas, pembengkakan, dan sekresi lendir yang berlebih di saluran napas. Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak, dan suara napas yang berbunyi wheezing, yang biasanya timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh.3)   PneumoniaMerupakan penyakit infeksi paru. Gejala pneumonia meliputi demam, batuk, napas pendek, berkeringat, menggigil, dada terasa berat dan nyeri saat bernapas (pleuritis), nyeri kepala, nyeri otot, lesu dan suhu tubuh rendah. 4)   BronkitisMerupakan peradangan membran mukosa yang melapisi bronkus dan bronkiolus, yaitu jalan napas dari trakea ke paru-paru. Bronkitis akut ditandai dengan batuk dengan atau tanpa sputum, terdiri atas mukus yang diproduksi di saluran napas. Sedangkan bronkitis kronis ditandai dengan batuk produktif yang berlangsung sampai 3 bulan atau lebih setiap tahunnya selama 2 tahun.2.        Sistem Kardiovaskuler1.    HipertensiMerupakan kondisi ketika seseorang mengalami kenaikan tekanan darah baik secara lambat atau mendadak. Hipertensi menetap (tekanan darah yang tinggi yang tidak menurun) merupakan faktor risiko terjadinya stroke, penyakit jantung koroner, gagal jantung dan gagal ginjal. Biasanya penyakit ini tidak memperlihatkan gejala, meskipun beberapa pasien mengatakan nyeri kepala, lesu, pusing, pandangan kabur, muka yang terasa panas atau telinga mendenging.2.    Penyakit Jantung Koroner (PJK)Serangan jantung biasanya terjadi jika bekuan darah menutup aliran darah di arteri coronaria, yaitu pembuluh darah yang menyalurkan makanan ke otot jantung. Gejala berupa rasa tertekan, rasa penuh atau nyeri yang menusuk di dada dan berlangsung selama beberapa menit. Nyeri tersebut juga dapat menjalar dari dada ke bahu, lengan, punggung dan bahkan dapat juga ke gigi dan rahang. Kadang-kadang gejala yang timbul berupa sesak napas, berkeringat (dingin), rasa cemas, pusing, mual sampai muntah, nyeri perut seperti terbakar, kulit dingin, pusing, rasa ringan di kepala, dan terkadang disertai rasa lesu yang luar biasa tanpa sebab yang jelas.3.    Gagal JantungMerupakan ketidakmampuan jantung memompa darah sesuai kebutuhan fisiologis, disebabkan hipertensi yang memengaruhi pemompaan darah yang akhirnya menyebabkan gagal jantung atau terjadi akibat PJK. Hipertensi dan PJK juga mengganggu curah jantung.3.        Sistem Persyarafan1.    Penyakit AlzheimerMerupakan bagian dari demensia (penurunan daya ingat dan kemunduran fungsi intelektual lainnya) yang mencakup fungsi berbahasa, mengingat, melihat, emosi, dan memahami.
2.    StrokeTerjadi bila aliran darah ke otak mendadak terganggu atau jika pembuluh darah di otak pecah sehingga darah mengalir keluar ke jaringan otak di sekitarnya. Stroke dapat dibagi atas 2 kategori besar, yaitu stroke iskemik (akibat penyumbatan aliran darah) dan stroke hemoragik (akibat pecahnya pembuluh darah).3.    Penyakit ParkinsonMerupakan suatu penyakit saraf dengan gejala utama berupa tremor, kekakuan otot, dan postur tubuh yang tidak stabil. Gejala utama berupa:-       Tremor atau gemetar di tangan, lengan, rahang, atau kepala.
-       Kekakuan di otot atau ekstremitas.
-       Bradikinesia atau perlambatan gerakan.
-       Postur tubuh yang tidak stabil atau gangguan keseimbangan.
Pada gejala maksimal, pasien tidak dapat berjalan, berbicara, atau bahkan melakukan suatu pekerjaan yang sederhana. Penyakit ini bersifat menahun, tidak menular, dan tidak diturunkan.4.        Sistem Pencernaan1.    Inkontinensia AlviKeadaan ketika seseorang kehilangan kontrolnya dalam mengeluarkan tinja, yaitu pasien mengeluarkan tinja tidak pada waktunya dan tidak dapat menahannya.
2.    DiareKeadaan ketika seseorang mengalami peningkatan frekuensi BAB lebih dari 3 kali dalam sehari dengan konsistensi feses yang cair, terkadang terdapat ampas dan lendir.
5.        Sistem Perkemihan1.    Gagal Ginjal AkutTerjadi penurunan mendadak fungsi ginjal dalam membuang cairan dan ampas darah ke luar tubuh. Tanda dan gejalanya berupa penurunan jumlah pengeluaran urine, retensi air yang dapat menimbulkan edema tungkai, mengantuk, sesak napas, lesu, bingung, kejang atau koma pada kasus berat, dan nyeri dada.2.     Gagal Ginjal KronisTerjadi penurunan fungsi ginjal yang lambat dengan tanda/gejala yang minimal. Penyebabnya adalah diabetes dan hipertensi. Tanda dan gejala berupa hipertensi, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, anemia, mual serta muntah, lesu dan gelisah, kelelahan, nyeri kepala tanpa sebab yang jelas, penurunan daya ingat, kram otot, BAB berdarah, kulit kekuningan, dan rasa gatal.3.    BPH (Benign Prostat Hiperplasia/Hipertropi)Merupakan pembesaran jinak kelenjar prostat. Terjadi oleh karena 2 hal, yaitu penyempitan uretra yang menyebabkan kesulitan berkemih dan retensi air kemih dalam kandung kemih yang menyebabkan dilatasi kandung kemih, hipertrofi kandung kemih. Gejala berupa frekuensi berkemih bertambah, berkemih pada malam hari, kesulitan dalam hal memulai dan menghentikan berkemih, air kemih masih tetap menetes setelah selesai berkemih, rasa nyeri pada waktu berkemih.4.     Inkontinensia UrineTerjadinya pengeluaran urine secara spontan pada sembarang waktu di luar kehendak. Keadaan ini umum dijumpai pada lanjut usia. Dari segi medis, inkontinensia mempermudah timbulnya dekubitus, infeksi saluran kemih, gagal ginjal, dan peningkatan angka kematian.6.        Sistem Muskuloskeletal1.    OsteoartritisPada penyakit ini, rasa kaku biasanya timbul pada pagi hari setelah tidur, dan sendi terasa nyeri jika digerakkan, tetapi dapat menghilang beberapa saat setelah digerak-gerakan. Osteoartritis terjadi akibat gesekan sendi yang merusak tulang rawan pada lapisan terluar sendi karena penggunaan sendi yang berulang-ulang. Penyakit ini biasanya mengenai daerah lutut dan punggung.2.    Artritis rheumatoid (arthritis simetris)Pada penyakit ini, kaku pada pagi hari tidak mereda setelah 1 atau 2 jam. Peradangan sendi lain dapat berupa nyeri dan keletihan yang semakin berat. Pembengkakan sendi pada tangan, kaki, siku, pergelangan kanan-kiri.3.    Pirai (gout)Jenis arthritis ini menimbulkan nyeri yang cukup hebat dengan terjadinya penumpukan asam urat di sendi-sendi. Pertama kali mengenai ibu jari kaki sampai berwarna kemerahan dan bengkak.4.     Artritis pada lupusDapat terjadi pada lupus eritematosus, yaitu penyakit peradangan kronis jaringan ikat yang terjadi karena sistem imunitas tubuh menyerang jaringan atau organ pasien sendiri. Inflamasi mencakup pada sendi, kulit, ginjal, sel darah, jantung, dan paru.5.    Peradangan sendiKeparahan penyakit ini dinilai berdasarkan derajat ketidakmampuan pergerakan yang ditimbulkannya. Bagi seseorang dengan fisik yang aktif, gangguan arthritis ringan sudah dianggap sebagai suatu bencana. 6.    OsteoporosisKeadaan ini merupakan kondisi tulang yang keropos, rapuh, atau mudah patah. Penyebabnya adalah perubahan kadar hormon, kekurangan kalsium dan vitamin D, dan/atau kurangnya aktivitas fisik. Osteoporosis merupakan penyebab utama fraktur orang dewasa terutama pada kaum perempuan.7.        Sistem Penglihatan-       KatarakMerupakan suatu keadaan dimana terjadi kekeruhan pada lensa mata sehingga persepsi cahaya yang memasuki mata menjadi terganggu dan mengaburkan penglihatan seseorang. Ditandai dengan kekeruhan lensa mata, pembengkakan lensa yang berakhir dengan pengerutan dan kehilangan sifat transparansinya.
8.        Sistem Pendengaran-       PresbiakusisMerupakan istilah kedokteran untuk gangguan pendengaran pada lanjut usia. Penyebabnya karena infeksi atau kerusakan di telinga dalam.
9.        Sistem Endokrin-        DiabetesMerupakan suatu keadaan kenaikan kadar gula darah yang menetap. Tanda dan gejala yaitu peningkatan frekuensi berkemih, rasa haus, bertambahnya nafsu makan, infeksi atau luka yang sukar sembuh, dan lesu.10.    Sistem Reproduksi-       Disfungsi EreksiDisfungsi ereksi berarti kegagalan dan ketidakmampuan mempertahankan ereksi pada 50% usaha penetrasi pada persetubuhan. Timbul akibat gangguan vaskular, neurogenik, endokrin, kelainan struktur penis, efek samping obat, dan stress psikologis.2.1.9        Terapi pada Lanjut usia-       Terapi Modalitas: untuk  mengisi waktu luang bagi lanjut usia.
-       Terapi Aktifitas Kelompok: untuk meningkatkan kebersaman dan  bertukar pengalaman.
-       Terapi Musik: untuk meningkatkan gairah hidup.
-       Terapi Berkebun: untuk melatih kesabaran.
-       Terapi dengan Binatang: untuk meningkatkan kasih sayang dan mengisi waktu luang.
-       Terapi Kognitif: agar daya ingat tidak menurun.
-       Life Review Terapi: meningkatkan gairah hidup dan harga diri.
-       Terapi Keagamaan: meningkatkan rasa nyaman menjelang kematian.
2.2       Keperawatan Gerontik
2.2.1  Definisi Keperawatan GerontikKeperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosio-spritual dan kultural yang bersifat holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.Gerontik berasal dari kata gerontologi dan geriatrik. Gerontologi adalah cabang ilmu yang membahas tentang proses penuaan/masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut. Geriatrik berkaitan dengan penyakit yang terjadi pada orang yang berusia lanjut.
Jadi, keperawatan gerontik adalah spesialis keperawatan lanjut usia yang dapat menjalankan perannya pada tiap tatanan pelayanan dengan menggunakan pengetahuan, keahlian dan ketrampilan merawat untuk meningkatkan fungsi optimal lanjut usia secara komprehensif. 2.2.2 Lingkup dan Tanggung Jawab Keperawatan GerontikFenomena yang menjadi bidang garap keperawatan gerontik adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (KDM) lanjut usia sebagai akibat proses penuaan.
Lingkup askep gerontik meliputi:1.    Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan.
2.    Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan.
3.    Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi kebutuhan akibat proses penuaan.
Peran dan fungsi keperawatan gerontik sebagai berikut:1.      Sebagai care giver/pemberi asuhan langsung
          Berupa bantuan kepada klien lanjut usia yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya sebagai akibat proses penuaan, meliputi:
-     Pengkajian: upaya mengumpulkan data/informasi yang benar tentang status kesehatan lanjut usia.
-       Menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan analisis dari hasil pengkajian.
-  Merencanakan intervensi keperawatan untuk mengatasi kesenjangan langkah-langkah/cara penyelesaian masalah lanjut usia baik bersifat aktual, resiko maupun potensial.
-       Melaksanakan rencana yang telah disusun.
-     Mengevaluasi berdasarkan respon verbal dan non verbal klien lanjut usia terhadap intervensi yang dilakukan.
2.      Sebagai pendidik klien lanjut usia
          Membantu meningkatkan pengetahuan klien lanjut usia untuk memahami tentang pemenuhan kebutuhannya.3.      Sebagai motivator
          Memotivasi klien lanjut usia yang kurang memiliki kemauan untuk memenuhi kebutuhan.4.      Sebagai advokasi
          Memberi advokasi terhadap klien lanjut usia dalam pemenuhan kebutuhannya.5.      Sebagai Konselor
          Memberikan konseling terhadap klien lanjut usia agar mampu beradaptasi secara optimal terhadap proses penuaan yang terjadi.Tanggung jawab perawat gerontik, meliputi:1.        Membantu klien lanjut usia memperoleh kesehatan secara optimal.
2.        Membantu klien lanjut usia untuk memelihara kesehatannya.
3.        Membantu klien lanjut usia menerima kondisinya.
4.      Membantu klien lanjut usia menghadapi ajal dengan diperlakukan secara manusiawi sampai dengan meninggal.
2.2.3  Sifat Pelayanan Keperawatan GerontikSifat pelayanan gerontik, antara lain:1.    Independent (layanan tidak tergantung pada profesi lain/mandiri)
          Artinya: asuhan keperawatan dilakukan secara mandiri oleh profesi keperawatan membantu lanjut usia dalam pemenuhan kebutuhan dasar lanjut usia.2.    Dependent atau kolaboratif
          Artinya: saling menunjang dengan disiplin dalam mengatasi masalah kesehatan lanjut usia.3.    Humanistik (secara manusiawi)
          Artinya: didasarkan pada nilai-nilai kemanusian dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap lanjut usia.
4.    Holistik (secara keseluruhan).
          Lanjut usia merupakan bagian masyarakat dan keluarga, sehingga asuhan keperawatan gerontik harus memperhatikan aspek soSial budaya keluarga dan masyarakat.
2.3       Konsep Asuhan Keperawatan pada Gerontik
2.3.1  Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar Bagi Lanjut usiaKegiatan asuhan keperawatan bagi lanjut usia menurut Depkes, dimaksudkan untuk memberikan bantuan, bimbingan pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada lanjut usia secara individu maupun kelompok, seperti di rumah/lingkungan keluarga, panti jompo maupun puskesmas, yang diberikan oleh perawat.2.3.2   Pendekatan Keperawatan Lanjut Usia1.    Pendekatan fisik
          Untuk klien lanjut usia yang masih aktif dapat diberikan bimbingan mengenai kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan rambut dan kuku, kebersihan tempat tidur serta posisi tidurnya, makanan, cara memakan obat, dan cara pindah dari tempat tidur ke kursi atau sebaliknya.2.    Pendekatan psikis
          Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan ketelitian dalam memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk keluhan agar para lanjut usia merasa puas. Perawat harus selalu memegang prinsip “Triple S”, yaitu sabar, simpatik dan service.          Hal itu perlu dilakukan karena perubahan psikologi terjadi karena bersama dengan semakin lanjutnya usia. Perubahan-perubahan ini meliputi gejala-gejala, seperti menurunnya daya ingat untuk peristiwa yang baru terjadi, berkurangnya kegairahan atau keinginan, peningkatan.3.    Pendekatan sosial
          Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita. Jadi pendekatan social ini merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa orang yang dihadapinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain.4.    Pendekatan spiritual
          Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya dalam kedaan sakit atau mendeteksi kematian.
2.3.3   Tujuan Asuhan Keperawatan Lanjut UsiaAgar lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dengan:1.    Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah lanjut dengan jalan perawatan dan pencegahan.
2.    Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangat hidup klien lanjut usia (life support).
3.    Menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit atau gangguan baik kronis maupun akut.
4.    Merangsang para petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila mereka menjumpai kelainan tertentu.5.    Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita suatu penyakit, masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal).


Comments

Popular Posts