faktor penyebab kekurangan vitamin A dan cara pengobatannya
1.Faktor Penyebab Kekurangan Vitamin A
Terjadinya kekurangan vitamin A berkaitan dengan berbagai faktor dalam hubungan
yang kompleks seperti halnya dengan masalah kekurangan kalori protein (KKP).
Makanan yang rendah dalam vitamin A biasanya juga rendah dalam protein, lemak
dan hubungannya antara hal-hal ini merupakan faktor penting dalam terjadinya
kekurangan vitamin A.
Kekurangan vitamin A bisa disebabkan seorang anak kesulitan mengonsumsi vitamin
A dalam jumlah yang banyak, kurangnya pengetahuan orangtua tentang peran
vitamin A dan kemiskinan. Sedangkan untuk mendapatkan pangan yang difortifikasi
bukan hal yang mudah bagi penduduk yang miskin. Karena, harga pangan yang
difortifikasi lebih mahal daripada pangan yang tidak difortifikasi.
Beberapa penyakit yang mempengaruhi kemampuan usus dalam menyerap lemak dan
vitamin yang larut dalam lemak, meningkatkan resiko terjadinya kekurangan
vitamin A. Penyakit tersebut adalah:
- Penyakit seliak,
- Fibrosa kistik,
- Penyumbatan saluran empedu.
Pembedahan pada usus atau pankreas juga akan memberikan efek kekurangan vitamin
A. Bayi-bayi yang tidak mendapat ASI mempunyai risiko lebih tinggi untuk
menderita kekurangan vitamin A , karena ASI merupakan sumber vitamin A yang
baik
2.Gejala-gejala kekurangan vitamin A
Kekurangan vitamin A sering terjadi pada anak balita. Gejala yang sering
mendapat perhatian adalah gangguan pada penglihatan anak, selanjutnya gangguan
kesehatan lainnya dapat juga diidentifikasi sebagai akibat kekurangan Vitamin
A.
Berikut adalah gejala dan tanda kekurangan vitamin A:
- Gejala pertama dari kekurangan vitamin A biasanya adalah rabun senja. Kemudian akan timbul pengendapan berbusa (bintik Bitot) dalam bagian putih mata (sklera) dan kornea bisa mengeras dan membentuk jaringan parut (xeroftalmia), yang bisa menyebabkan kebutaan yang permanen.
- Malnutrisi pada masa anak-anak (marasmus dan kwashiorkor), sering disertai dengan xeroftalmia; bukan karena kurangnya vitamin A dalam makanan, tetapi juga karena kekurangan kalori dan protein menghambat pengangkutan vitamin A.
- Kulit dan lapisan paru-paru, usus dan saluran kemih bisa mengeras.
- Kekurangan vitamin A juga menyebabkan peradangan kulit (dermatitis) dan meningkatkan kemungkinan terkena infeksi.
- Beberapa penderita mengalami anemia.
- Kulit menjadi kering, gatal dan kasar.
- Rambut dapat terjadi kekeringan dan gangguan pertumbuhan rambut dan kuku.
- Gangguan pertumbuhan pada anak-anak.
3.Pencegahan dan Pengobatan
Fortifikasi (penambahan zat gizi) vitamin A pada pangan merupakan solusi untuk
mengatasi kekurangan vitamin A. Dengan fortifikasi, kandungan vitamin A suatu
makanan bisa lebih tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan seseorang.
Dalam makanan sumber hewani biasanya terdapat dalam bentuk retinol, yaitu
bentuk aktif vitamin A hanya terdapat dalam pangan hewani. Pangan nabati
mengandung karotenoid yang merupakan prekursor (provitamin) vitamin A. Beta
karoten adalah bentuk provitamin A paling aktif.
Vitamin A banyak terdapat pada pepaya, labu, wortel, daun singkong, ubi
jalar merah, daging ayam, hati, telur, minyak hati ikan, kuning telur, mentega,
krim dan margarin yang telah diperkaya dengan vitamin A. Provitamin A dapat
diperoleh dari sayur-sayuran berdaun hijau gelap dan buah-buahan berwarna
kuning atau merah serta minyak kelapa.
Sedangkan pangan yang rendah vitamin A antara lain ikan, susu, jagung, terung,
buncis, pisang, semangka, apel, alpukat, belimbing.
Pemberian minyak kelapa sawit +/- 4 cc sehari pada anak-anak balita; terlihat
bahwa frequensi deficiency vitamin A menurun dan serum vitamin A meningkat
dengan nyata.
Vitamin A tahan terhadap panas cahaya dan alkali tetapi tidak tahan
terhadap asam dan oksidasi. Pada cara memasak biasa tidak banyak vitamin A yang
hilang. Suhu tinggi untuk menggoreng dapat merusak vitamin A, begitu juga oksidasi
yang terjadi pada minyak yang tengik. Ketersediaan biologik vitamin A meningkat
dengan kehadiran vitamin E dan antioksidan lain.
Comments
Post a Comment